Ditulis Oleh: Ust. M. Kholisul Ibad, S.Pd.I (Direktur Pelayanan dan Pengembangan Lembaga NFBS Serang)
Sejarah pertama kehidupan manusia di dunia tidak lepas dari kisah Adam dan Hawa. Perpisahan yang melanda mereka karena noktah hitam yang mereka lakukan di surga menjadi awal dari lika-liku sejarah kehidupan manusia.
Perpisahan dan kerinduan antara keduanya begitu lama, tiada siapa-siapa yang dijadikan tempat keluh kesah dan mereka tidak tahu ke mana arah untuk saling berjumpa. Hanya penyesalan dan pengakuan diri penuh dosa yang selalu menghunjam didepan mata mereka.
Namun Allah dengan sifat Ar-Rahman dan Ar-Rahimnya tidak mungkin menyia-nyiakan hamba-Nya. Ia pertemukan Adam dan Hawa di sebuah bukit yang diberi nama Jabal Rahmah. Bukit yang juga sebagai momentum peneguhan ujian cinta Ibrahim terhadap Rabbnya ketika harus mengorbankan anak tercintanya, Ismail.
Sebuah pengorbanan cinta atas Dzat yang paling dicinta.
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعْىَ قَالَ يَٰبُنَىَّ إِنِّىٓ أَرَىٰ فِى ٱلْمَنَامِ أَنِّىٓ أَذْبَحُكَ فَٱنظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِىٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Artinya: “Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: "Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab: "Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar".
Hanya Cinta yang sangat tulus yang akan melahirkan ketaatan tanpa tapi dan senantiasa berhusnudhan terhadap apa yang menjadi keinginan kekasihnya. Ya Rahman Ya Rahim, penuhilah hati ini dengan cinta dan kasih sayang.