Dua atau Tiga
Oleh: NCP (Niko Cahya Pratama- Guru Geografi SMAI NFBS Serang)
Setiap pagi, sebelum memulai jam belajar, di SMA Nurul Fikri Boarding School ada apel pagi. Apel pagi yang dimaksudkan untuk mempersiapkan mental santri untuk proses pembelajaran satu hari penuh. Dalam apel, ada jadwal guru untuk kultum. Setiap harinya berganti guru. Tujuannya satu, untuk memberikan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan. Pagi kemarin, adalah giliran Pak Hirwanto. Laki-laki muda nan gagah sang guru matematika. Bukan tanpa alasan mengapa saya sebut beliau gagah. Sebab kami akrab, tidak sedikit kisah perjuangan hidup yang sudah beliau tuturkan kepada saya. Saya banyak belajar dari kisah hidup teman saya yang satu ini.
"Saya ingin tanya," ucap pak Hirwanto kepada semua santri yang menatapnya. "Satu tambah satu sama dengan berapa?"
"Dua!" Jawab santri sepakat.
"Boleh tidak jika saya menjawab satu tambah satu itu tiga?"
"Tidak!"
"Kenapa tidak boleh?"
"Karena salah!"
"Ya. Benar. Karena itu salah. Aturannya satu tambah satu itu dua. Jika tiga, maka itu tidak sesuai dengan aturan," pak Hirwanto menatap seluruh santri.
"Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari kasus ini? Pelajarannya adalah: Bahwa dalam hidup ini sudah ada aturannya. Pun dengan di sekolah kita. Contoh, adalah aturan tentang rambut. Rambut santri harus pendek dan rapih. Itu adalah sebuah aturan. Artinya semua santri rambutnya harus pendek dan rapih. Jika ada santri yang rambutnya panjang, maka itu menyalahi aturan dan tentunya ada konsekuensi yang akan didapatkan. Itu masih satu contoh. Masih banyak contoh aturan yang lainnya." Pak Hirwanto menjelaskan. Kemudian terus menjelaskan tentang ilmu matematika yang beliau hubungkan dengan kehidupan.
Saya tersenyum mendengar analogi yang pak Hirwanto berikan. Saya keluar dari barisan guru. Mencari sudut yang pas untuk memotret pak Hirwanto dengan hape saya. Ilmu sederhana ini unik. Semua orang harus mendapatkannya. Saya harus menuliskannya. Agar banyak pahala kebaikan yang pak Hirwanto dapatkan dari nasihat sederhana ini. Aamiin.
Satu tambah satu adalah dua. Itu adalah aturannya. Jika satu tambah satu itu tiga. Itu menyalahi aturan. Akan ada konsekuensi dari penyalahan aturan itu. Misal jika dalam ulangan, maka konsekuensinya nilainya akan kurang sempurna. Misal bila diucapkan dalam forum, mungkin akibatnya akan ditertawakan oleh para pendengar.
Satu tambah satu adalah dua. Itu adalah aturannya. Jika satu tambah satu itu tiga. Itu menyalahi aturan. Akan ada konsekuensi dari penyalahan aturan itu. Seperti dalam hidup ini. Hidup adalah sebuah aturan. Di pandang dari aspek apapun itu. Semua aturannya sudah jelas. Jika begini akan begini. Jika begitu maka begitu. Dan kita diberikan akal oleh Sang Pencipta untuk mencerna itu. Siapa saja yang pandai dalam mengolah akal dan melawan nafsu. Maka dia akan beruntung. InsyaAllah.
Terima kasih pak Hirwanto. Ilmu sederhana yang engkau berikan kemarin pagi keren sekali. Semoga engkau segera menikah dan mendapatkan pendamping hidup yang solehah. Semoga juga jika sudah memiliki keturunan nanti. Jika laki-laki, semoga menjadi ahli matematika yang bermanfaat untuk ummat. Dan jika perempuan, semoga menjadi chef yang handal, pasakannya nikmat, dan bermanfaat untuk orang banyak. Aamiin.
***