Keseruan ‘Nurul Fikri Traditional Games 2023’ SMPI NFBS Serang Ramaikan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI Event

Keseruan ‘Nurul Fikri Traditional Games 2023’ SMPI NFBS Serang Ramaikan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI

Serang – Momentum peringatan HUT Ke-78 Kemerdekaan RI dimanfaatkan oleh SMP Islam Nurul Fikri NFBS Serang untuk mengenalkan berbagai permainan tradisional kepada para santri dengan sebuah acara bertitel Nurul Fikri Traditional Games (NFTG) 2023. Kegiatan NFTG untuk santri putra dipusatkan di Lapangan Sepak Bola UBK, sementara untuk santri putri di Lapangan Basket. Acara yang berlangsung pada Kamis, 17 Agustus 2023 ini semakin meriah dengan keikutsertaan para dewan guru yang ikut berlomba.

 

Nurul Fikri Traditional Games (NFTG) berisikan berbagai lomba tradisional yang pada zamannya dulu sangat populer namun kini semakin jarang dimainkan, seperti gobak sodor/hadang, bola gebok, engrang, tarik tambang, bentengan, dan balap bakiak. Kegiatan ini merupakan bagian dari program OSIS yang bertujuan untuk melestarikan dan mengenalkan kembali permainan-permainan tradisional kepada generasi muda.

 

"Kegiatan ini berjalan dengan sangat meriah," ujar Ustadzah Nur Aziza Bakti, S.Sos, Pembina OSIS putri. "Selain menghidupkan kembali permainan tradisional yang mungkin sudah terlupakan, NFTG juga menjadi sarana bagi anak-anak untuk lebih mengenal kekayaan budaya Indonesia yang begitu beragam."

 

Tidak hanya terbatas pada lomba dan pertandingan di siang hari, malam budaya yang berlangsung di malam harinya menghadirkan tampilan-tampilan kreatif dari para santri. Mereka merancang berbagai pertunjukan yang menampilkan ragam pentas budaya seperti tarian, mini teater dan fashion show dengan baju adat untuk putri, sedangkan di kawasan putra tak kalah seru dengan penampilan musikalisasi puisi, teatrikal, penampilan band santri, dan pemutaran film pendek kemerdekaan.

 

Para santri menyampaikan perasaan mereka terhadap acara ini. Sebagian besar menyatakan bahwa kegiatan ini membuat mereka mencoba berbagai permainan tradisional yang sebelumnya tidak pernah mereka mainkan. “beberapa statement dari para santri ini membuat saya sangat terharu sekaligus miris bahwa permainan ini merupakan warisan budaya yang sejatinya harus selalu kita jaga”, ucap Ustadz Junun Prayogi, S.Pd. pembina OSIS putra.