Korea Selatan - Jambore Dunia Ke-25, yang berlangsung pada 1-12 Agustus 2023 menjadi sejarah bagi Pramuka SMP Islam NFBS Serang saat mereka berpartisipasi dalam acara kepramukaan internasional terbesar yang kali ini berlangsung di Saemangeum, Korea Selatan. Dengan delegasi berjumlah 24 putra, 11 putri, dan 3 pembina, rombongan ini merasakan pengalaman tak terlupakan yang penuh dengan keseruan sekaligus tantangan dan ujian ketahanan.
Jambore pramuka dunia merupakan pertemuan empat tahunan para pramuka dari seluruh dunia yang berkumpul untuk merayakan semangat kepramukaan dan terlibat dalam berbagai kegiatan yang menantang baik fisik maupun mental. Namun, cuaca panas yang menyengat, dengan suhu yang mendekati 40 derajat celsius hampir setiap hari, menjadi tantangan terbesar sejak awal.
Di tengah teriknya panas, semangat kontingen pramuka SMP Islam NFBS Serang yang merupakan bagian dari kontingen nasional Indonesia dan peserta lainnya tetap tidak goyah. Namun karena ancaman topan Khanun yang mendekat, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk memindahkan Jambore ke tempat yang lebih aman, Universitas Wonkwang. Keputusan tersebut diambil untuk memastikan keselamatan para peserta.
Di Universitas Wonkwang, kontingen pramuka SMP Islam NFBS Serang mendapatkan pelayanan luar biasa. Penginapan yang dilengkapi dengan pendingin udara dan kamar mandi yang bersih, memberian suasana yang nyaman dan menyegarkan. Salah satu keunggulan dari penginapannya adalah jaminan makanan halal, menghormati beragam preferensi dan kebutuhan para peserta.
Jambore ditutup dengan cara yang spektakuler dengan konser Super Live KPop di Seoul World Cup Stadium. Para peserta diajak menikmati penampilan yang tak terlupakan, melihat budaya Korea Selatan dan persatuan global yang dibangun oleh kepramukaan.
“Kegiatan yang berlangsung selama hampir dua pekan memberikan pengalaman dan pembelajaran yang sangat berharga. Kami bisa mengenal budaya di masing-masing negara, cara mereka bergaul dan bertutur kata, berusaha berdialog dengan bahasa inggris dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip nilai kepramukaan secara universal.”, ujar ustadz Mohammad Fahmi, S.Si, salah satu pembina.